About me

Minggu, 17 Juni 2012

Revolino #1


Sudah hampir 6 tahun dia menemani saya. Kemanapun pergi. Teman perjalanan yang setia.
Kali ini saya akan ajak menyelami dunia personifikasi imajinasi dalam situasi realistis tak banyak basa basi namun penuh konsekuensi (haalllaahh...-___-!)

Panggil saja Revolino. Usianya sekarang sudah hampir 6 tahun, walaupun sebenarnya dia sudah lama lahir jauh sebelum saya lahir (?). Banyak kesamaan antara saya dengan Revolino. Dia lahir di Serang, sama seperti tempat saya dilahirkan. Lahir dengan kulit yang bersih dan mulus tanpa gores ataupun cacat sekalipun, sama seperti saya saat dilahirkan (haha.. pliss deh ti..). Ya, saya serius. Revolino lahir dengan kulit yang sangat bersih dan mulus dengan organ lengkap dan masih berfungsi dengan baik. Semenjak saya pindah domisili di Bogor, Revolino pun saya boyong untuk tinggal di Bogor.


Revolino sempat shock saat pertama kali pindah ke Bogor. Bagaimana ‘ga’ shock, teman-temannya yang dulu memiliki tabiat halus dan lembut, semenjak pindah ke Bogor ia harus berkenalan dengan teman-teman yang semrawut dan anarkis (upst!). Kulitnya yang dulu mulus, perlahan-lahan muncul goresan yang membuatnya menjadi kasar (hiks..sabar ya nak..). Dia harus banting tulang berlatih agar bisa mengungguli dan terbiasa beradaptasi dengan rekan sejawatnya di jalanan. Dia harus jungkir balik berlatih menerobos, menyelip, berlari, dan ‘memipir’ sebaik mungkin. Revolino oh Revolino..

Saya dan Revolino seperti memiliki sebuah magnet di hati yang membuat kami saling memahami satu sama lain (tsaaah!). Kadang Revolino bersikap sangat manja, atau kadang saya yang menggulat manja pada Revolino. Kami sangat senang pergi jalan-jalan berdua. Kemanapun. Ada banyak hal yang sering kami lakukan. Penuh canda tawa dan pengalaman baru yang dirasakan (huwwaaaa cocwit deh pokonya..). Berikut adalah beberapa cuplikan yang bisa dibocorkan saat kami bermesraan di jalan:

# Revolino selalu mengingatkan untuk membaca doa
 “Bismillahirrohmanirrohim.. SUBHAANAL LADZII SAKHKHORO LANAA HAADZAA WA MAA KUNNAA LAHUU MUQRINIINA WA INNAA ILAA ROBBI-NA LAMUNQOLIBUUN.
Artinya : "Maha Suci Dzat Yang Memudahkan kendaraan ini bagi kami, sedangkan kami tidak dapat memudahkannya dan kepada Tuhan kami kembali".

# Kami selalu melakukan muroja’ah.
Revolino adalah partner yang asiik diajak muroja’ah. Cara Revolino mengingatkan hapalan-hapalan dengan menstabilkan kecepatan. Saat hapalan dibaca dengan lancar dan baik, kecepatan Revolino akan stabil. Revolino akan mengurangi kecepatannya saat hapalan itu mulai terbata-bata. Atau kalau sampai kacau, Revolino akan memisahkan diri ke samping jalan. Dan disaat seperti itu, saya langsung membuka AlQuran untuk melihat bacaan yang kacau (hehe..). Cukup 2-3 menit untuk menepi di pinggir jalan setelah itu Revolino akan menstabilkan kecepatan kembali.

# Kami selalu bernyanyi bersama
Ada beberapa lagu yang sering kami nyanyikan saat di perjalanan. Salah duanya adalah lagu ‘sempurna’ nya Andra and the backbond versi AV dan lagu “I’m Yours” nya Jason Mraz versi Raeef.
Ekhem..ekhem..uhuk..
Kau begitu sempurna..di mataku Kau begitu indah..
Kau membuat diriku akan slalu memujaMu..
Disetiap langkahku.. ku kan slalu memikirkan diriMu
Tak bisa kubayangkan hidupku tanpa cintaMu..
Dududu...lalala....dst

So I won't hesitate no more, no more
It cannot wait I'm sure
There's no need to complicate
Our time is short
This is our fate, I'm Yours
Lalala...duduudu..
Saat menyanyikan lagu itu, kami bak berada pada arena sirkuit yang berjalan melenggak lenggok sambil disambut oleh tepukan tangan penonton yang riuh menggema di sekitar arena (hasyyaaahh..)

# Saya dan Revolino sangat menghindari membunyikan klakson. Sebisa mungkin kami memilih cara lain -seperti lebih baik berhenti- untuk menghindari menekan klakson. Bunyi klakson bagi saya sangat mengganggu telinga dan membuat kondisi tidak nyaman. Kecuali jika memang kondisinya benar-benar darurat dan mendadak.. (huuffhh..)

# Revolino akan mendahulukan pejalan kaki. Dia akan tiba-tiba mengerem mendadak jika di depannya ada pejalan kaki yang ingin lewat.. (owh..Revolino..Revolino..)

Revolino adalah teman perjalanan yang mengasyikkan.. terlebih Revolino selalu mengingatkan untuk banyak-banyak beristighfar. Dengan perlengkapan lengkap yang saya gunakan seperti penutup mulut dan hidung, dengan pedenya saya bercuap-cuap selama perjalanan..

Saya dan Revolino sadar betul, awan hitam yang Revolino hasilkan menyebabkan peningkatan polusi yang bertebaran di udara. Maka dari itu, kami berdua memiliki pohon khusus yang kami tanam sebagai penghasil oksigen pengganti gas karbonmonoksida yang Revolino hasilkan.
Revolino adalah teman yang sangat membantu dalam melakukan aktivitas amal-amal kebaikan. Tidak hanya saya, Revolino pun dengan senang hati mengantarkan teman-teman sesuai tujuan mereka..
Semoga Allah selalu memberkahimu, Revolino.
^_^

1 komentar:

  1. oh revolino revolino...
    jangan cemburu ya kalo suatu saat nanti teman setiamu 'titi', ada yang siap menemani 24 jam, hhihiiihi..

    si obe siap menjadi patner kerjamu, tapi dia masih takut ngebut2,hihihhhhhhhhhhhii..

    BalasHapus