Seandainya padang pasir tidak gersang, bisa jadi oase tidak
berarti apa-apa baginya. Seperti Qais yang jika Laila bukan siapa-siapa maka
tidak akan tercipta seribu sajak indah untuknya. Bahkan, ia sendiripun tak
pernah tahu ending kisahnya, hingga ia kini lebih dikenal dengan sebutan Majnun.
Qais yang majnun. Mungkin begitu juga insan. Jika hati tak lekat-lekat menerima
hikmah, ia akan terkurung. Sakit. Lantas menolak kebaikan –tersirat- bahkan
tersurat sekalipun. Padahal jika sedikit saja mau memahami; tidak ada di dunia
ini seorang yang jahat, hanya saja mereka belum merasakan kebaikan yang kita
miliki. Mungkin semua insan bisa membuka celah hati untuk memahami satu sama
lain. Memahami insan tak hayal seperti memahami diri sendiri. Tidak melakukan
hal-hal yang tidak ingin kita menerimanya. Sulit. Tentu saja. Karena memahami
diri sendiripun tidak mudah. Ada hasrat yang menggebu, ada pikir yang berpola,
ada karakter yang menyatu. Maka kuncinya adalah membuka diri. Saling memahami. Dan
saling berbagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar