Membingkai sebuah kenangan , menyimpannya dalam sebuah
figura biru yang cantik seperti memasukkan aseton pekat ke dalam botol Schott
dan menutupnya rapat-rapat karena tidak ingin senyawa mahal tersebut volatil
begitu saja. Beginilah, bak epik diri di kosan tercinta.
Syahdan.. di tahun 2009 beberapa akhwat yang memiliki bakat
terpendam, atau yang merasa memiliki suara enak didengar di telinganya sendiri,
atau yang tanpa disadari saat menulis saat berjalan saat duduk selalu
menggumamkan sebuah nada, atau yang menyimpan segudang nasyid di hp dan
laptopnya, atau yang bercita-cita ingin seperti Siti Nurhaliza (huks!)
berkumpul, bertekad ingin melakukan syiar di dalam syair.
Di awal tahun 2009 (bulannya lupa, apalagi tanggalnya),
akhwat-akhwat yang panggil saja YN, FNA, IM, PR, SS dan TR (formasi lengkapnya
lupa) coba-coba ikut ajang bergengsi di Fakultas MIPA. Gadis-gadis imut yang
baru tingkat dua di kampus IPB itu (pemudi 45) nekad mendaftarkan diri di acara
tersebut. Saat itu lagu yang dibawakan adalah nasyid yang dipopulerkan oleh Snada
“kasih putih”. Ekhem..
Dalam hidup ini.. banyak yang tiada
mengerti..
Hidup
yang dijalani, mesti berbagi
Dalam
cinta kasih..kita bersama berdiri
Bergenggaman
jemari, menyatukan hati..
Dia
berikan kepada seluruh manusia
Kasih
sayang karena kita semua tiada berbedaaa….
Bila kau mau
sadari.. cinta kasih tak memilih..
Kau dan aku,
kita semua sama..
Bila kau mau
mengerti.. apalagi yang dinanti..
Kasih putih
karunia Illahi..
Kami membagi suara agar tercipta nada yang harmonis. Alhasil
saat itu kami memperoleh juara…. Hmm.. satu apa dua ya? Yang pasti tiga besar
(haha..memori sudah mulai menguap)
Di tahun berikutnya, lebih tepatnya Mei 2010 kami juga nekad
mengikuti ajang yang lebih bergengsi (Hasyyaah..) EKSPRESI MUSLIMAH
(jeng..jeng..) Lomba khusus akhwat-akhwat yang tiap tahun diadakan oleh LDK Al
Hurriyyah sebagai wadah untuk para muslimah berekspresi. Tingkat nasional boi…
Maka saat itu kami berlatih keras untuk dapat totalitas bersyiar dalam syair.
Saat itu personil terdiri dari YN, IM, PR, FNA, SS, YL, dan TR. Kami membawakan
lagu wajib “putriku sayang” yang dipopulerkan oleh Hijjaz.
Lembutmu tak berarti, kau mudah dijual beli,
kau mampu menyaingi lelaki dalam berbakti
Lembut
bukan hiasan, bukan juga kebanggaan, tapi kau sayap kiri pada suami yang sejati
Di
sebalik bersih wajahmu, di sebalik tabir dirimu
Ada
rahasia agung tersembunyi dalam diri
Itulah
sekeping hati, yang takut pada Ilahi
Berkorban
pada janji, mengabdikan diri
Reff
Malumu
mahkota yang tidak perlukan singgasana
Tetapi
ia berkuasa menjaga diri dan nama
Tiada
siapa yang akan boleh merampasnya
Melainkan
kau sendiri yang pergi menyerah diri
Ketegasanmu
umpama benteng negara dan agama
Dari
di robohkan dan jua dari dibinasakannya
Wahai
putriku sayang, kau bunga terpelihara
Mahligai
syurga itulah tempatnya……..
Aduhai
putriku sayang.. kau bunga kebanggaan
Aduhai
putriku sayang, kau bunga idaman…
Uniknya saat itu selain lagu wajib, kami juga diharuskan
menyanyikan lagu pilihan. Setelah berembug, berunding maka tercapailah suatu
mufakat kami akan menyanyikan lagu gubahan sendiri. Disadur dari nada The
Potter “Keterlaluan” dengan lirik dan makna yang jauh berbeda
Cinta..oh cinta. Ada apa dengan cinta
Cinta
bikin pusing kepala. Lama-lama bisa bikin kamu gila
**Hati-hati
dengan hatimu. Jangan kau nodai qolbu
Ayo
sadarlah hai ukhti. Cinta sejati hanya pada Ilahi
Reff
Jangan
keterlaluan mencintai orang.
Ayo coba menahan sampai waktunya dating
Cintailah
dia pemilik semesta.
Yang tak pernah
lelah mengurus makhlukNya
Back to **
Dirimu sangat
berharga. Lebih dari apapun jua
Jangan
kau mudah terlena. Dengan cinta manusia juga dunia
Back
to reff
Saat itu kami masuk ke babak final 3 besar (huwaaaa…). Semua tim
memiliki karakter vocal tingkat tinggi (halaah). Selain pembagian suara, ciri
khas AV adalah pembagian musik akapela. Saat masuk babak final, kami diharuskan
menyanyikan lagu yang berbeda dengan babak penyisihan. Malam itu kami berembug
kembali untuk menentukan lagu penentu yang akan dibawakan di babak final.
Setelah mencapai mufakat, maka kami putuskan esok akan membawakan lagu terkenal
yang pernah dipopulerkan oleh Bang Haji Oma Irama yang berjudul Begadang. Dengan
sedikit sentuhan dinamika saat ini, lagu itu kami ubah menjadi “Memandang”
(haha..)
Memandang jangan
memandang
Kalau
tiada artinya
Memandang
boleh saja
Kalau
dengan mahramnya
Memandang
jangan memandang
Walau
ada kesempatan
Sucikanlah
pandangan
Karena
Allah semata
Reff
Kalau
banyak memandang
Hati
kusam karena iman berkurang
Kalau
banyak memandang
Bisa-bisa
terkena rayuan syetan
Darilah
itu jaga pandangan
Agar
terjaga Iffah dan Iman…
Dengan degup jantung yang berdetak kencang saat diatas panggung,
akhirnya Sang juara pun diumumkan. Daaaan AV mendapat juara tigaa
(yeee…prok..prok..prok..). Selain mendapat piala yang sekarang terpasang cantik
di mushola Al Iffah, kami juga mendapat uang tunai yang niat awalnya akan
dibelikan seragam untuk AV (tapi ga jadi, terus uangnya dipake apa ya? Haha
lupa)
Semenjak saat itu, beberapa kali kami mendapat panggilan manggung di
berbagai acara khusus akhwat di IPB (haha…suomboong..). Saat itu kami diminta
tampil di acara keputrian LDF Ibaadurrahman Fahutan. Malamnya kami berlatih untuk
menyanyikan sebuah lagu favorit yang pernah dinyanyikan oleh Titi DJ “Bahasa
Kalbu” dan seperti biasa, lirik dan maknanya diubah sedekat mungkin untuk
mengingat Allah
Ya Allah.. satu pintaku
Ku
yakin di lubuk hatiku
Tersimpan
kekuasaan cinta-Mu
**Oh..di
dalam firman-Mu
Ku
dengar bahasa kalam-Mu
Mengalun
bening menggetarkan
Kinilah
Allah yang selalu
Bertahta
di benakku
Dan
Allah yang mengiringi
Bersama
di setiap langkahku
Reff
Percayalah….
Hanya Allah yang paling mengerti
Kegelisahan
jiwamu ukhti..
Dan
air mata munajatmu
Ukhti
yakinlah… hanya Allah yang paling memahami
Besar
arti kejujuran diri
Indah
sanubarimu Ukhti..
Percayalah….
Back
to **
Back
to Reff
Disambut oleh riuh tepuk tangan para penonton dan sahutan takbir, kami
keluar dari panggung yang datar dengan simpul senyum merekah.. Huuffhh..
Alhamdulillah..
Di tahun 2010 karir menjadi tim nasyid mulai naik daun (hasyaah…)
bahkan, dulu kami pernah serius untuk berlatih vokal rutin dan memanggil guru
vokal resmi dari BNC. Tapi.. karena kesibukan akademik dan amanah di kampus,
niat itupun tidak terwujud.
Tahun 2011 saat kembali diadakannya ajang bergengsi Ekspresi Muslimah
dari LDK Al Hurriyyah IPB, AV berniat ingin kembali tampil. Tapi formasi saat
itu sulit disatukan karena kesibukan masing-masing. Tapi tuntutan dari penghuni
Al Iffah untuk mengirimkan delegasi ke ajang tersebut harus tetap ada. Maka AV
mendaftar kembali dengan formasi yang berbeda. Ada YN, PR, SNA, AQA, SZK, dan
TR. Dengan waktu latihan yang begitu singkat (kalo ga salah cuma 2 hari), kami
tampil dengan membawakan lagu Kasih sayang yang pernah dibawakan oleh Raihan
Kasih sayang itu titi
Kasih sayang penghubung hati
Kasih sayang itu tali
Kasih sayang pengikat diri
Dari kasih timbul simpati
Dengan sayang ada persaudaraan
Kerana kasih ingin berbakti
Saling sayang maaf memaafkan
Kasih sayang itu baja
Kasih sayang penyubur jiwa
Kasih sayang itu penawar
Penguat cinta penghapus duka
Kasih manusia sering bermusim
Sayang manusia tiada abadi
Kasih tuhan tiada bertepi
sayang Tuhan janjinya pasti
Tanpa kasih sayang Tuhan
Tiada simpati tiada persaudaraan
Tanpa kasih sayang Tuhan
Tiada bakti tiada kemaafan
Kasih sayang itu titi
Kasih sayang penghubung hati
Kasih sayang itu tali
Kasih sayang pengikat diri
Kasih sayang pada semua
Kasih sayang sesama kita
Kasih sayang oh dunia
Moga selamat di akhirat sana
Kasih sayang penghubung hati
Kasih sayang itu tali
Kasih sayang pengikat diri
Dari kasih timbul simpati
Dengan sayang ada persaudaraan
Kerana kasih ingin berbakti
Saling sayang maaf memaafkan
Kasih sayang itu baja
Kasih sayang penyubur jiwa
Kasih sayang itu penawar
Penguat cinta penghapus duka
Kasih manusia sering bermusim
Sayang manusia tiada abadi
Kasih tuhan tiada bertepi
sayang Tuhan janjinya pasti
Tanpa kasih sayang Tuhan
Tiada simpati tiada persaudaraan
Tanpa kasih sayang Tuhan
Tiada bakti tiada kemaafan
Kasih sayang itu titi
Kasih sayang penghubung hati
Kasih sayang itu tali
Kasih sayang pengikat diri
Kasih sayang pada semua
Kasih sayang sesama kita
Kasih sayang oh dunia
Moga selamat di akhirat sana
Keterbatasan waktu yang kami miliki untuk latihan, akhirnya Allah
menunda keberhasilan kali ini untuk masuk tiga besar kembali (namanya juga
lomba, kan kasian panitia kalo menang semua).
Selang beberapa bulan, kami mencoba mengikuti kompetisi nasyid akhwat
tingkat nasional di UI. Saat itu formasi tim terdiri dari YN, RR, SZ, SNA, NA,
dan TR. Saat itu hampir seminggu kami berlatih. Mulai dari pembagian suara.
Suara satu, suara dua, bagian bass, bagian bitbox, dan bagian music gendang
(azziiik..). kami berlatih, mencari judul lagu yang cocok dinyanyikan, dan
mengubah nada sekreatif mungkin. Alhasil, saat itu kami menyanyikan dua buah
lagu. Lagu pertama adalah lagu “Wanita Sholehah” The Fikr
Perhiasan yang paling indah bagi seorang
abdi Allah
Itulah ia wanita sholehah Ia menghiasi dunia
Perhiasan yang paling indah bagi seorang abdi Allah
Itulah ia wanita sholehah Ia menghiasi dunia
Itulah ia wanita sholehah Ia menghiasi dunia
Aurat ditutup demi kehormatan Kitab Al Qur'an didaulahkan
Suami mereka ditaatinya Walau perjuangan di rumah saja
Itulah ia wanita sholehah Ia menghiasi dunia
Perhiasan yang paling indah bagi seorang abdi Allah
Itulah ia wanita sholehah Ia menghiasi dunia
Itulah ia wanita sholehah Ia menghiasi dunia
Aurat ditutup demi kehormatan Kitab Al Qur'an didaulahkan
Suami mereka ditaatinya Walau perjuangan di rumah saja
Reff:
Karena iman dan juga Islam Telah menjadi keyakinan
Jiwa raga mampu di korbankan Harta kemewahan dileburkan
Di dalam kehidupan ini dia menampakkan kemuliaan
Bagai sekutum mawar yang tegar Ditengah gelombang kehidupan
Aurat ditutup demi kehormatan Kitab al Qur'an didaulahkan
Suami mereka ditaatinya Akhlak mulia yang ia hadirkan
Karena iman dan juga Islam Telah menjadi keyakinan
Jiwa raga mampu di korbankan Harta kemewahan dileburkan
Di dalam kehidupan ini dia menampakkan kemuliaan
Bagai sekutum mawar yang tegar Ditengah gelombang kehidupan
Aurat ditutup demi kehormatan Kitab al Qur'an didaulahkan
Suami mereka ditaatinya Akhlak mulia yang ia hadirkan
Back to Reff
Wanita sholehah....3x
Wanita sholehah....3x
Dan lagu kedua yang kami nyanyikan saat itu ada lagu Snada “Jagalah
Hati” dengan nada sedikit diubah agak remix dan ngebit.
Jagalah Hati Jangan Kau Kotori
Jagalah Hati Lentera Hidup Ini
Jagalah Hati Jangan Kau Nodai
Jagalah Hati Cahaya Illahi
Bila Hati Kian Bersih
Pikiranpun Akan Jernih
Semangat Hidup Nan Gigih
Prestasi Mudah Diraih
Namun Bila Hati Keruh
Batin Selalu Gemuruh
Seakan Di Kejar Musuh
Dengan Allah Kian Jauh
Bila Hati Kian Suci
Tak Ada Yang Tersakiti
Peribadi Menawan Hati
Ciri Mukmin Sejati
Namun Bila Hati Busuk
Pikiran Jahat Merasuk
Akhlak Kian Terpuruk
Jadi Makhluk Terkutuk
Bila Hati Kian Lapang
Hidup Sempit Terasa Senang
Walau Kesulitan Datang
Dihadapi Dengan Tenang
Tapi Bila Hati Sempit
Segalanya Jadi Rumit
Hidup kian Menghimpit
Lahir Batin Terasa Sakit
Jagalah Hati Lentera Hidup Ini
Jagalah Hati Jangan Kau Nodai
Jagalah Hati Cahaya Illahi
Bila Hati Kian Bersih
Pikiranpun Akan Jernih
Semangat Hidup Nan Gigih
Prestasi Mudah Diraih
Namun Bila Hati Keruh
Batin Selalu Gemuruh
Seakan Di Kejar Musuh
Dengan Allah Kian Jauh
Bila Hati Kian Suci
Tak Ada Yang Tersakiti
Peribadi Menawan Hati
Ciri Mukmin Sejati
Namun Bila Hati Busuk
Pikiran Jahat Merasuk
Akhlak Kian Terpuruk
Jadi Makhluk Terkutuk
Bila Hati Kian Lapang
Hidup Sempit Terasa Senang
Walau Kesulitan Datang
Dihadapi Dengan Tenang
Tapi Bila Hati Sempit
Segalanya Jadi Rumit
Hidup kian Menghimpit
Lahir Batin Terasa Sakit
Keesokan harinya kami diumumkan mendapat juara kedua (prok..prok..).
Hadiahnya, hmm.. uang tunai dan kosmetik wardah.
Setelah beberapa bulan berlalu, dan gadis-gadis 45 sudah harus fokus mengerjakan
tugas akhir ditambah beberapa personil inti pindah kosan, akhirnya kami vacuum sampai
sekarang. Tapi Al Iffah Voice adalah milik Al Iffah, jadi akan terus ada
penerus Al Iffah Voice di tiap-tiap angkatan (SEMANGKAA!)
Kadang musik bisa menjadi penjaga ritme hati. Bahkan, ada juga yang
mengatakan musik seperti obat dan vitamin. Di dunia ini musik memiliki rating
tertinggi dalam hal yang disukai banyak orang. Sayangnya, esensi musik yang
selama ini banyak dinikmati tidak mengantarkan kepada kebahagiaan yang hakiki. Walaupun
musik sejenis fenomena intuisi, tapi dalam memahami, menciptakan, dan
membawakannya juga perlu keterlibatan harmonisasi dari hati dan Sang Pemilik
Hati. Bukan hanya sekedar menikmati, apalagi justru membuat keras hati. Maka
hati-hati dalam memilih, menyukai, juga memahami sebuah lirik musik.
Maju terus Musik Indonesia :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar