About me

Rabu, 28 November 2012

Al Iffah Voice


Membingkai sebuah kenangan , menyimpannya dalam sebuah figura biru yang cantik seperti memasukkan aseton pekat ke dalam botol Schott dan menutupnya rapat-rapat karena tidak ingin senyawa mahal tersebut volatil begitu saja. Beginilah, bak epik diri di kosan tercinta.

Syahdan.. di tahun 2009 beberapa akhwat yang memiliki bakat terpendam, atau yang merasa memiliki suara enak didengar di telinganya sendiri, atau yang tanpa disadari saat menulis saat berjalan saat duduk selalu menggumamkan sebuah nada, atau yang menyimpan segudang nasyid di hp dan laptopnya, atau yang bercita-cita ingin seperti Siti Nurhaliza (huks!) berkumpul, bertekad ingin melakukan syiar di dalam syair.

Di awal tahun 2009 (bulannya lupa, apalagi tanggalnya), akhwat-akhwat yang panggil saja YN, FNA, IM, PR, SS dan TR (formasi lengkapnya lupa) coba-coba ikut ajang bergengsi di Fakultas MIPA. Gadis-gadis imut yang baru tingkat dua di kampus IPB itu (pemudi 45) nekad mendaftarkan diri di acara tersebut. Saat itu lagu yang dibawakan adalah nasyid yang dipopulerkan oleh Snada “kasih putih”. Ekhem..
                Dalam hidup ini.. banyak yang tiada mengerti..
               Hidup yang dijalani, mesti berbagi
               Dalam cinta kasih..kita bersama berdiri
               Bergenggaman jemari, menyatukan hati..
               Dia berikan kepada seluruh manusia
               Kasih sayang karena kita semua tiada berbedaaa….
   Bila kau mau sadari.. cinta kasih tak memilih..
  Kau dan aku, kita semua sama..
  Bila kau mau mengerti.. apalagi yang dinanti..
 Kasih putih karunia Illahi..

Kami membagi suara agar tercipta nada yang harmonis. Alhasil saat itu kami memperoleh juara…. Hmm.. satu apa dua ya? Yang pasti tiga besar (haha..memori sudah mulai menguap)

Di tahun berikutnya, lebih tepatnya Mei 2010 kami juga nekad mengikuti ajang yang lebih bergengsi (Hasyyaah..) EKSPRESI MUSLIMAH (jeng..jeng..) Lomba khusus akhwat-akhwat yang tiap tahun diadakan oleh LDK Al Hurriyyah sebagai wadah untuk para muslimah berekspresi. Tingkat nasional boi… Maka saat itu kami berlatih keras untuk dapat totalitas bersyiar dalam syair. Saat itu personil terdiri dari YN, IM, PR, FNA, SS, YL, dan TR. Kami membawakan lagu wajib “putriku sayang” yang dipopulerkan oleh Hijjaz.
                Lembutmu tak berarti, kau mudah dijual beli, kau mampu menyaingi lelaki dalam berbakti
                Lembut bukan hiasan, bukan juga kebanggaan, tapi kau sayap kiri pada suami yang sejati
                Di sebalik bersih wajahmu, di sebalik tabir dirimu
                Ada rahasia agung tersembunyi dalam diri
                Itulah sekeping hati, yang takut pada Ilahi
                Berkorban pada janji, mengabdikan diri
Reff
                Malumu mahkota yang tidak perlukan singgasana
                Tetapi ia berkuasa menjaga diri dan nama
                Tiada siapa yang akan boleh merampasnya
                Melainkan kau sendiri yang pergi menyerah diri
                Ketegasanmu umpama benteng negara dan agama
                Dari di robohkan dan jua dari dibinasakannya
                Wahai putriku sayang, kau bunga terpelihara
                Mahligai syurga itulah tempatnya……..

                Aduhai putriku sayang.. kau bunga kebanggaan
                Aduhai putriku sayang, kau bunga idaman…
 
Uniknya saat itu selain lagu wajib, kami juga diharuskan menyanyikan lagu pilihan. Setelah berembug, berunding maka tercapailah suatu mufakat kami akan menyanyikan lagu gubahan sendiri. Disadur dari nada The Potter “Keterlaluan” dengan lirik dan makna yang jauh berbeda
                Cinta..oh cinta. Ada apa dengan cinta
                Cinta bikin pusing kepala. Lama-lama bisa bikin kamu gila

                **Hati-hati dengan hatimu. Jangan kau nodai qolbu
                Ayo sadarlah hai ukhti. Cinta sejati hanya pada Ilahi
                Reff

                Jangan keterlaluan mencintai orang.
    Ayo coba menahan sampai waktunya dating
                Cintailah dia pemilik semesta.
   Yang tak pernah lelah mengurus makhlukNya
               
Back to **
     Dirimu sangat berharga. Lebih dari apapun jua
                Jangan kau mudah terlena. Dengan cinta manusia juga dunia
                Back to reff

Saat itu kami masuk ke babak final 3 besar (huwaaaa…). Semua tim memiliki karakter vocal tingkat tinggi (halaah). Selain pembagian suara, ciri khas AV adalah pembagian musik akapela. Saat masuk babak final, kami diharuskan menyanyikan lagu yang berbeda dengan babak penyisihan. Malam itu kami berembug kembali untuk menentukan lagu penentu yang akan dibawakan di babak final. Setelah mencapai mufakat, maka kami putuskan esok akan membawakan lagu terkenal yang pernah dipopulerkan oleh Bang Haji Oma Irama yang berjudul Begadang. Dengan sedikit sentuhan dinamika saat ini, lagu itu kami ubah menjadi “Memandang” (haha..)
               
    Memandang jangan memandang
                Kalau tiada artinya
                Memandang boleh saja
                Kalau dengan mahramnya
               
                Memandang jangan memandang
                Walau ada kesempatan
                Sucikanlah pandangan
                Karena Allah semata
                Reff
                Kalau banyak memandang
                Hati kusam karena iman berkurang
                Kalau banyak memandang
                Bisa-bisa terkena rayuan syetan

                Darilah itu jaga pandangan
                Agar terjaga Iffah dan Iman…

Dengan degup jantung yang berdetak kencang saat diatas panggung, akhirnya Sang juara pun diumumkan. Daaaan AV mendapat juara tigaa (yeee…prok..prok..prok..). Selain mendapat piala yang sekarang terpasang cantik di mushola Al Iffah, kami juga mendapat uang tunai yang niat awalnya akan dibelikan seragam untuk AV (tapi ga jadi, terus uangnya dipake apa ya? Haha lupa)

Semenjak saat itu, beberapa kali kami mendapat panggilan manggung di berbagai acara khusus akhwat di IPB (haha…suomboong..). Saat itu kami diminta tampil di acara keputrian LDF Ibaadurrahman Fahutan. Malamnya kami berlatih untuk menyanyikan sebuah lagu favorit yang pernah dinyanyikan oleh Titi DJ “Bahasa Kalbu” dan seperti biasa, lirik dan maknanya diubah sedekat mungkin untuk mengingat Allah
                Ya Allah.. satu pintaku
                Ku yakin di lubuk hatiku
                Tersimpan kekuasaan cinta-Mu
                **Oh..di dalam firman-Mu
                Ku dengar bahasa kalam-Mu
                Mengalun bening menggetarkan

                Kinilah Allah yang selalu
                Bertahta di benakku
                Dan Allah yang mengiringi
                Bersama di setiap langkahku

                Reff
    Percayalah…. Hanya Allah yang paling mengerti
                Kegelisahan jiwamu ukhti..
                Dan air mata munajatmu
                Ukhti yakinlah… hanya Allah yang paling memahami
                Besar arti kejujuran diri
                Indah sanubarimu Ukhti..
                Percayalah….
                Back to **
                Back to Reff

Disambut oleh riuh tepuk tangan para penonton dan sahutan takbir, kami keluar dari panggung yang datar dengan simpul senyum merekah.. Huuffhh.. Alhamdulillah..

Di tahun 2010 karir menjadi tim nasyid mulai naik daun (hasyaah…) bahkan, dulu kami pernah serius untuk berlatih vokal rutin dan memanggil guru vokal resmi dari BNC. Tapi.. karena kesibukan akademik dan amanah di kampus, niat itupun tidak terwujud.

Tahun 2011 saat kembali diadakannya ajang bergengsi Ekspresi Muslimah dari LDK Al Hurriyyah IPB, AV berniat ingin kembali tampil. Tapi formasi saat itu sulit disatukan karena kesibukan masing-masing. Tapi tuntutan dari penghuni Al Iffah untuk mengirimkan delegasi ke ajang tersebut harus tetap ada. Maka AV mendaftar kembali dengan formasi yang berbeda. Ada YN, PR, SNA, AQA, SZK, dan TR. Dengan waktu latihan yang begitu singkat (kalo ga salah cuma 2 hari), kami tampil dengan membawakan lagu Kasih sayang yang pernah dibawakan oleh Raihan
Kasih sayang itu titi
Kasih sayang penghubung hati
Kasih sayang itu tali
Kasih sayang pengikat diri

Dari kasih timbul simpati
Dengan sayang ada persaudaraan
Kerana kasih ingin berbakti
Saling sayang maaf memaafkan

Kasih sayang itu baja
Kasih sayang penyubur jiwa
Kasih sayang itu penawar
Penguat cinta penghapus duka

Kasih manusia sering bermusim
Sayang manusia tiada abadi
Kasih tuhan tiada bertepi
sayang Tuhan janjinya pasti

Tanpa kasih sayang Tuhan
Tiada simpati tiada persaudaraan
Tanpa kasih sayang Tuhan
Tiada bakti tiada kemaafan

Kasih sayang itu titi
Kasih sayang penghubung hati
Kasih sayang itu tali
Kasih sayang pengikat diri

Kasih sayang pada semua
Kasih sayang sesama kita
Kasih sayang oh dunia
Moga selamat di akhirat sana

Keterbatasan waktu yang kami miliki untuk latihan, akhirnya Allah menunda keberhasilan kali ini untuk masuk tiga besar kembali (namanya juga lomba, kan kasian panitia kalo menang semua).

Selang beberapa bulan, kami mencoba mengikuti kompetisi nasyid akhwat tingkat nasional di UI. Saat itu formasi tim terdiri dari YN, RR, SZ, SNA, NA, dan TR. Saat itu hampir seminggu kami berlatih. Mulai dari pembagian suara. Suara satu, suara dua, bagian bass, bagian bitbox, dan bagian music gendang (azziiik..). kami berlatih, mencari judul lagu yang cocok dinyanyikan, dan mengubah nada sekreatif mungkin. Alhasil, saat itu kami menyanyikan dua buah lagu. Lagu pertama adalah lagu “Wanita Sholehah” The Fikr

Perhiasan yang paling indah bagi seorang abdi Allah
Itulah ia wanita sholehah Ia menghiasi dunia

Perhiasan yang paling indah bagi seorang abdi Allah
Itulah ia wanita sholehah Ia menghiasi dunia
Itulah ia wanita sholehah Ia menghiasi dunia

Aurat ditutup demi kehormatan Kitab Al Qur'an didaulahkan
Suami mereka ditaatinya Walau perjuangan di rumah saja

Reff:
Karena iman dan juga Islam Telah menjadi keyakinan
Jiwa raga mampu di korbankan Harta kemewahan dileburkan

Di dalam kehidupan ini  dia menampakkan kemuliaan
Bagai sekutum mawar yang tegar Ditengah gelombang kehidupan

Aurat ditutup demi kehormatan Kitab al Qur'an didaulahkan
Suami mereka ditaatinya Akhlak mulia yang ia hadirkan

Back to Reff
Wanita sholehah....3x
Dan lagu kedua yang kami nyanyikan saat itu ada lagu Snada “Jagalah Hati” dengan nada sedikit diubah agak remix dan ngebit.

Jagalah Hati Jangan Kau Kotori
Jagalah Hati Lentera Hidup Ini
Jagalah Hati Jangan Kau Nodai
Jagalah Hati Cahaya Illahi

Bila Hati Kian Bersih
Pikiranpun Akan Jernih
Semangat Hidup Nan Gigih
Prestasi Mudah Diraih

Namun Bila Hati Keruh
Batin Selalu Gemuruh
Seakan Di Kejar Musuh
Dengan Allah Kian Jauh

Bila Hati Kian Suci
Tak Ada Yang Tersakiti
Peribadi Menawan Hati
Ciri Mukmin Sejati

Namun Bila Hati Busuk
Pikiran Jahat Merasuk
Akhlak Kian Terpuruk
Jadi Makhluk Terkutuk

Bila Hati Kian Lapang
Hidup Sempit Terasa Senang
Walau Kesulitan Datang
Dihadapi Dengan Tenang

Tapi Bila Hati Sempit
Segalanya Jadi Rumit
Hidup kian Menghimpit
Lahir Batin Terasa Sakit


Keesokan harinya kami diumumkan mendapat juara kedua (prok..prok..). Hadiahnya, hmm.. uang tunai dan kosmetik wardah.

Setelah beberapa bulan berlalu, dan gadis-gadis 45 sudah harus fokus mengerjakan tugas akhir ditambah beberapa personil inti pindah kosan, akhirnya kami vacuum sampai sekarang. Tapi Al Iffah Voice adalah milik Al Iffah, jadi akan terus ada penerus Al Iffah Voice di tiap-tiap angkatan (SEMANGKAA!)

Kadang musik bisa menjadi penjaga ritme hati. Bahkan, ada juga yang mengatakan musik seperti obat dan vitamin. Di dunia ini musik memiliki rating tertinggi dalam hal yang disukai banyak orang. Sayangnya, esensi musik yang selama ini banyak dinikmati tidak mengantarkan kepada kebahagiaan yang hakiki. Walaupun musik sejenis fenomena intuisi, tapi dalam memahami, menciptakan, dan membawakannya juga perlu keterlibatan harmonisasi dari hati dan Sang Pemilik Hati. Bukan hanya sekedar menikmati, apalagi justru membuat keras hati. Maka hati-hati dalam memilih, menyukai, juga memahami sebuah lirik musik.

Maju terus Musik Indonesia :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar