About me

Sabtu, 08 Desember 2012

semesta hati


Dikeramaian waktu dan rotasi hidup. Sepotong episode terbentuk. Secara terminologi batin, cerminan diri belum bisa memantulkan seberkas cahaya keindahan. Kadang aku merasa seperti seorang kekasih yang lemah sekaligus kuat  yang terikat oleh kebesaran kitab hati yang penuh duka. Begitu banyak permasalahan yang dihadapi setiap sosok manusia. Menjadi wadah yang harus senantiasa lebih besar dari wadah yang mereka miliki agar bisa menampung semua isi wadah mereka. Ya Allah, ini benar-benar tidak mudah. Berkali-kali meneteskan air mata. Berkali-kali pula Kau berikan kesempatan untuk melukiskan senyuman kembali.  


Di awal perjalanan, aku merasa ini seperti sebuah tayangan film yang bisa di “cut” oleh Sang sutradara atau diubah skenarionya menjadi cerita bahagia. Atau aku merasa ini seperti sebuah mimpi yang saat mencapai klimaks buruk berharap seseorang membangunkanku dari tidur dengan cara apapun. Tapi ini kenyataan. Setiap orang memiliki permasalahan besar. Bahkan ada yang sangat besar. Mempertaruhkan harga diri, keluarga, atau nyawa. 

Ada diantara saudaraku yang kondisi keluarganya diambang batas kehancuran, atau yang bercerita bahwa dirinya tidak menyukai lawan jenis, atau yang harus berurusan dengan pihak bank karena sengketa rumah, atau yang tidak mampu bayar uang kuliah, atau yang harus banting tulang mencari nafkah keluarga, atau yang diam-diam ternyata mengidap penyakit parah, atau yang IPK nya dibawah 2, atau yang belum siap menikah tetapi mendahului jodohnya, atau yang perang dingin dengan saudaranya, atau yang tidak lancar halaqohnya, atau apapun masalahnya semua bersumber pada Allah dan harus dikembalikan kepada Allah.

Ya Allah rasanya aku ingin ikut tersungkur dalam genangan air mata dan sebuah empati yang sangat dalam. Aku hanya bisa mengangguk dalam linangan air mata. Mengusap pundaknya dan berusaha tersenyum menenangkan. Sahabatku ingatlah selalu janji Allah Qs. Al Baqarah: 286

“ Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.”

Ya Allah, dari mereka aku begitu banyak mendapat pelajaran dan hikmah. Dari mereka aku belajar sabar dan bersyukur. Ya Allah aku begitu sangat memuji-Mu yang sudah menciptakan mereka. Sahabat yang sangat sabar dan tegar. Sahabat yang tak pernah membenci siapapun dan berburuk sangka apapun. Sahabat yang pandai menguasai hati. Sahabat yang selalu menjaga amanah akademik dan organisasi tetap baik. Sahabat yang selalu tersenyum menyemangati.

Diawal perjalanan ini akan menguatkan pijakan selanjutnya. Setiap orang yang kutemui, terdapat banyak pelajaran darinya. Ya Allah Kau menjadi saksi di setiap peristiwa-peristiwa yang terjadi. Menjadi bagian diri dari peristiwa orang lain membuat hati ini lebih bersyukur dan menyadari bahwa masalah pribadi yang dihadapi tidak sebanding dengan masalah mereka.

Begitu banyak ihsanullah yang Engkau anugerahkan dan tiada jua terhitung. Sungguh, tiada mampu lisan ini berucap, kecuali atas izin-Mu, tiada mampu kaki ini melangkah kecuali atas kehendak-Mu. Bergulirnya waktu harus senantiasa mendewasakan dan menguatkan mentalitas karena sesungguhnya Engkau senantiasa mentarbiyah diri ini dalam setiap kesempatan.

Dan ayat-ayat cintaMu selalu menjadi embun penyejuk hati ini

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan jalan yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, dialah yang mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk” (Qs. An Nahl:125)

“Wahai nabi (Muhammad)! Kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang sabar diantara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang yang sabar diantara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan seribu orang kafir, karena orang-orang kafir itu adalah kaum yang tidak mengerti.” (Qs. Al Anfal:65)

“Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.” (Qs. Ali Imran: 200)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar