Oke,baiklah. Saya sudah siap untuk melaksanakan agenda hari ini. Semua yang harus dikerjakan sudah tercatat di buku agenda. Mulai dari silaturahim ke beberapa rumah teman, buat SIM, dan mampir ke toko buku langganan waktu SMA.
Setelah semuanya siap, saya tuntun revolindo (kembarannya revolino *motor) ke luar rumah. Tiba-tiba dalam hitungan sepersekiansekon, tanpa basa-basi, tanpa kompromi, dan tanpa disyurokan terlebih dahulu (?) hujan langsung mengguyur jalanan depan rumah..
Yaah…hujaaaann…
Huuuuffffhhh (menghela napas panjang…)
Gimana nih? Oh iya..pake jas hujan ajaah.. saya langsung membuka bagasi motor, tapi sayang jas hujan itu tak ada di bawah jok motor
Yaaaahhh….. ga ada jas hujan
Maka seketika itu juga saya langsung sms teteh saya
Massage from my sister: walkms. Ada, tapi kemaren ketinggalan di sekolah..
Yaaah..hopeless sudah.. kan ga lucu kalo naik motor hujan-hujanan, nyampe rumah temen malah basah kuyup.. saya langsung mengatur strategi sambil duduk di ruang tamu menatap rintikan hujan dari kaca jendela..
Tahukah, rintikan hujan di kaca jendela menurut saya itu romantis (hehe)..seperti ada embun menempel di kaca, rintikan hujan itu membentuk bulir yang perlahan-lahan jatuh dengan teratur membentuk gradien garis miring, ataupun seperti ada grafitasi yang membuat bulir hujan itu jatuh lurus menyeret debu di kaca…..hmmm.. Saya jadi teringat film meteor garden (ckckck..) saat adegan tao ming tse dan sanchai di tengah hujan deras mereka dihalangi oleh sebuah kaca besar yang membuat mereka terpisah satu sama lain. Menurut saya gambar rintikan hujan di kaca itu jauh lebih romantis dari pada harus melihat sang pemain menangis tak karuan..
Tiba-tiba dari luar rumah, Mia, adik saya datang dengan seragam yang basah kuyup.
Mia : Assalamu’alaikuuuuummm… mamaaaaaahhh….
Saya : Wa’alaikumsalam. Mamah belum pulang.
Mia : Teteh… Mia ujan-ujanan yaaa
Saya : Jangaaaaaann nanti sakiiit
Mia : Udah terlanjur basah, yaudah basah semuaaa… haha kaya lagu dangdut ya teh..
Saya : -_______-“geleng-geleng
Mia : sebentar doang kok teeehh.. boleh yaaaa
Saya : (sebenarnya sih boleh-boleh aja, biar daya imunnya kuat dengan air hujan.. haha.. tapi sayang kalo nih bocah ga dikerjain dulu..wkwkwk..) Ga boleh, nanti kalo sakit ngerepotin orang tauuuu.. (teteh tidak berprikemanusiaan)
Mia : iiihhh teteeehh…puarraaahh buangggeeet seeehh…. Insya allah ga sakit teh, insya allah.. boleh yaaaa..
Teteh : (heeuu pake kata insya Allah niih bocah, mau gimana lagi.. sehat atau sakit kan emang Allah yang Maha berkehendak), Yaudah jangan lama-lama, ujan-ujanannya di depan rumah aja..
Mia : okeeee
Dengan girangnya Mia lari keluar rumah, sempat kepeleset karena lantai di rumah licin. Tapi dia malah ketawa, bangun lagi, lari lagi….hmm.. anak kecil..
Mia : Teteh ujan-ujanan yuuuukk…
Saya : Ga mauuu
Mia : Kenapa? Takut sakit ya? Haha..kalah sama Mia..
Saya : -______-“ heuu geleng-geleng..
Ada beberapa hal yang membuat cewe seusia saya males hujan-hujanan.
#ditinjau dari faktor keilmiahan : air hujan itu mengandung asam. Asam itu akan menyebabkan iritasi pada kulit orang dewasa.kalo udah iritasi kan repot..
#ditinjau dari faktor keinginan: sebenarnya sih dari lubuk hati yang paling dalam masih pengen hujan-hujanan.. tapi gimannnaa gituh udah kepala dua hujan-hujanan. Kayanya masih banyak hal yang harus dilakuin daripada hujan-hujanan. (tsaaahh)
#ditinjau dari faktor kerepotan: gimana ga merepotkan, hujan-hujanan itu artinya menambah cucian kotor. Belum lagi kalo seorang muslimah hujan-hujanan bukan cuma baju doang yang basah, tapi rok, celana, kerudung, kaos kaki semuanya basah.. oia sama manset juga ikutan basah (#heu tepok jidat..)
Itulah alasan yang cukup rasional bagi cewe yang sudah berkepala dua seperti saya, males hujan-hujanan (wkwkwk..)
Melihat Mia hujan-hujanan sepertinya bebas, lepas, tanpa beban.. ceria sekali ronanya, hujan seperti teman bermainnya, tak ada masalah hujan turun sederas apapun, dia seperti main di film india, berputar, loncat-loncat, tepuk-tepuk air hujan (huwaaa mupeng)..
Ya Allah apa yang saya lakukan tadi, saat hujan turun seharusnya saya langsung bersyukur tanpa mengeluh sedikitpun. Hujan adalah karunia-Mu, tak sepatutnya saya menganggap hujan sebagai sesuatu yang menggaggalkan agenda saya hari ini. Manusia hanya bisa berencana memang, dan Engkaulah yang Maha Berekehendak.#astaghfirullah..
Tidak. Saya tidak pernah membenci hujan. Karena hujan adalah karunia-Mu. Boleh jadi diluar sana banyak orang yang mengharapkan turunya hujan, boleh jadi tumbuhan membutuhkan hujan, boleh jadi binatang pun memerlukan hujan. Dan atas kasih sayang Allah, turunlah hujan di depan rumah saya hari ini.. #alhamdulillah…
Ya Allah bukankah hujan adalah salah satu waktu doa di ijabah.. #astaghfirullah, kenapa tidak dari awal saya langsung berdoa..
Allaahumma Shayyiban naafi’an
Ya Allah semoga hujan ini Bermanfaat (HR. Bukhari)
Ya Allah semoga hujan ini Bermanfaat (HR. Bukhari)
Saat saya selesai berdoa dan mengusapkan kedua telapak tangan ke muka, saya lihat Mia melakukan hal yang sama.
Saya : Ngapain Mi?
Mia : Berdoa kaya teteh. Teteh kenapa berdoa?
Saya : Doa waktu hujan itu insya Allah dikabulin..
Mia : Oya?? Yeeee mudah-mudah hujan teruuuuss….. aamiiiiiiiinn..
Oh tidaaaaaaaakk…. (Ya Allah kalau boleh saya mengucapkan tidak aamiin untuk doa Mia)
Tapi baiklah, semuanya atas Kehendak-Mu. Terima kasih Ya Allah sudah menurunkan hujan hari ini yang begitu cantik.. Alhamdulillah.
emang mia umurnya berapa ti?
BalasHapusgpp kali ti, remaja kaya kita ujan2an,hehehe
[masa kecil kurang bahagia,he]