About me

Jumat, 30 Desember 2011

karena nyaman

saya tak pernah bisa pergi jauh darinya. mungkin ini adalah bentuk ikatan hati, atau mindset saya yang sulit berubah.
kelembutannya kadang bisa membuat saya tenang saat menyentuhnya, membuat ego saya menurun saat naik.. dan membuat aktivitas saya berjalan lancar saat bersamanya (red: aktivitas di dalam kamar)

sudah banyak sebenarnya yang menganggap ini adalah suatu ke'unik'an (saya bilang ini unik, walaupun sebenarnya orang2 bilangnya aneh). setiap kali saya berdekatan dengannya selalu banyak yang bertanya: "sakit?" atau "kedinginan?" atau "kenapa? aneh"
heeuuu...sekejap saya hanya melontarkan senyuman semanis mungkin sambil menggelengkan kepala.

ia mendekati saya (lebih tepatnya saya yang mendekatinya, intinya kami saling berdekatan lah...he..) sejak saya duduk di bangku SD. saat itu saya menganggap dia adalah soulmate, partner kerja, penenang ego, atau apapun (hhee..lebay). saat makan, belajar, nonton tv, kumpul dengan keluarga, ia tak pernah sedetikpun menjauh.

beranjak SMP dan SMA ia pun masih tetap setia menemani. bahkan kunjungan penting kerumah teman atau mabit di sekolahpun ia selalu menyertai.

kini saat saya menjadi mahasiswa ada perasaan malu sebenarnya untuk mengajaknya kemana-mana. tapi sekali lagi, ini adalah masalah hati dan mindset yang sulit diubah. rasa malu itu terkalahkan dengan rasa tenang bersamanya. agenda menginap dirumah teman, berkunjungn ke luar kota, sedetikpun tak pernah saya lupakan untuk menyertainya. saat mengerjakan tugas, berdiskusi dengan 'orang penting' sekalipun, ia selalu setia tak pernah saya tinggalkan. (red: tempat-tempat tertentu saya mengajaknya)

jujur sebenarnya saya khawatir tak bisa pergi jauh darinya.. saya merasa kecanduan berada didekatnya.. saya merasa jika ia tidak ada didekat saya ada sesuatu yang menghilang, dan itu tidak ada yang bisa menggantikan kecuali dengan tipe yang sama.

kekhawatiran itu kini semakin melanda saat usia saya sudah kepala dua. seorang teman bertanya (sebenarnya udah banyak yang menanyakan). "lha, nanti kalo udah berkeluarga gimana?"
saat itu dalam pikiran saya, sepertinya tidak akan menjadi masalah kalau saya selalu berdekatan dengannya walaupun sudah berkeluarga sekalipun.
lalu teman yang lain bertanya: "emang ga malu kalo lagi makan berdua, kamu deket2an sama dia?"
saat itu dalam benak saya, sepertinya tidak apa-apa, toh dia hanya menyelimuti di bagian kaki saja.
lalu teman yang lain juga bertanya: "kalo nanti orang di dekat kamu itu merasa "risih' dengannya, apa kamu tetep cuek dan terus berada didekatnya?" nah, ini yang harus saya pikirkan.

Oh sarungku... sarung kesayangan..
lembutmu tak bisa menggantikan dengan bahan-bahan mahal sekalipun..
keberadaanmu di dekatku membuatku selalu nyaman..
*haha alay.. -____________*

mohon doanya mulai sekarang saya akan berusaha perlahan-lahan untuk menjauh darinya dari sarung kesanyangan (walalupun sangat sulit) tapi ini harus demi kemaslahatn bersama dan terciptanya suasana yang adil dan sejahtera.

mohon dukungannya.. ^^v

-masih bersama sarung kesayangan-
Al Iffah kamar 25
28 Desember 2010 pukul 12:23

Tidak ada komentar:

Posting Komentar