About me

Jumat, 30 Desember 2011

Dua Buah Hati yang Bersyukur

Matahari bersembunyi di balik awan. Langit mulai memunculkan warna gelapnya.
Kulihat jam ditanganku menunjukkan pukul 17.40, sebentar lagi akan magrib.
Kuhentikan langkahku di sebuah warung nasi.
Aku sadar uangku sudah banyak keluar untuk biaya transportasi dari tadi pagi hingga sore ini.
Ku pesan menu seadanya: nasi setengah porsi, mendoan, ikan teri,dan teh hangat.
Hidangan siap disantap, magrib tinggal menunggu hitungan detik. Tiba-tiba..
"Ka..sodaqohnya ka.." anak kecil, kurus kerontang,hitam legam, compang camping,
masya Allah, menadahkan tangannya di atas piring yang hendak di santap.
Ingin kuucap maaf, namun tak ingin kuhilangkan pahala Allah di bulan berkah ini.
Tanganku merogoh saku rok,  tak kutemukan logam maupun kertas.
Beralih mengecek isi dompet, tak ada nilai rupiah sepeserpun.
Beralih merogoh isi tas, alhamdulillah selembar lima ribuan.
Otakku berpikir sejenak,
bimbang diantara dua pilihan: anak kecil yang memelas atau makanan yang harus dibayar.
Bingung,benar-benar bingung.
Kutarik napas panjang. Makanan lezat itu kualihkan pada sebuah tangan yang bertengger di atasnya.
Tak apalah masih ada air putih gratis.
"Buat saya ka?" tanyanya.
Kuanggukkan kepala dengan senyuman terindah.
Dua buah senyum merekah, manis sekali. Dua pasang mata, saling menatap,menyejukkan.
Dua buah hati bersyukur karena Rahmat-Nya.
Alhamdulillahirobbil'alamin

-Lomba Cerpen 200 kata-
19 Agustus 2010 pukul 18:20

Tidak ada komentar:

Posting Komentar